Jumat, 31 Januari 2014

Mengapa islam? :)

Mengapa ana islam?

kenapa yang antum yakini islam? Banyak agama lain selain islam.

Jawaban terbanyak: 
Karena ana dilahirkan oleh orangtua yang beragama islam, jadi ana percayai agama ini. (oh tidaaaaaaaaaaaaaak bisa!)


Logika aja, kalau agama berdasarkan keturunan, berarti jika orangtua kita bukan beragama islam maka kita juga bukan islam dong? Kafir dong…

Serendah itukah iman hanya dinilai atas keturunan?

Ucapkan hamdalah berkali-kali, segala puji bagi Allah tuhan sekalian alam yang menakdirkan hamba terlahir dari orangtua yang beragama islam. Walaupun dihadist berbunyi bahwa “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fithrah, maka kedua ibu-bapaknyalah yang akan menjadikannya seorang Yahudi atau seorang Nasrani atau seorang Majusi”. 


Terimakasih ya Allah orangtua hamba islam :) dengan orangtua yang sudah “islam” saja belum menjamin hamba menyakini dan menjalankan islam secara kaffah, apalagi jika bukan islam? nauzubillahiminzalik


Ucapkan istighfar berkali-kali, ana meminta ampun kepadamu ya Allah karna hanya mengimani agama ini dengan hal yang amat kecil, izinkan diri ini memeluk agama Islam ini dengan benar-benar meyakini hakikat dan kebenaran risalah Islam. 



Bismillahirohmanirrohiim, setelah hati ana terketuk mencari sumber “MENGAPA ISLAM”, ana juga ingin mengetuk hati kalian.

“Assalamualaikum wr.wb izinkan ana mengetuk pintu hatimu untuk bener-benar menyakini kebenaran risalah islam ini”


Agama Islam adalah agama yang paling benar dan paling lurus. Dari mana ana dapat mengatakan bahwa Islam adalah agama yang paling benar dan paling lurus? Apa dasarnya? Karena semua agama pasti akan mengaku bahwa agamanya lah yang paling benar dan paling lurus ketimbang agama yang lainnya!

Dalam posisi seperti ini, maka rasio atau akal menempati urutan paling atas sebagai parameter yang dapat diterima oleh semua pihak di dalam mengukur kebenaran suatu agama.

Maka berdasarkan akal-lah kita akan berupaya melihat bu
kti-bukti kebenaran agama Islam dibandingkan dengan agama yang lainnya.

Pertama: Islam mempunyai pedoman hidup yang sempurna dan menyeluruh.

Allah Swt berfirman:

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ (النحل: 89)
“­Telah kami turunkan kepadamu Al-Quran untuk menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk, rahmat maupun kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (An Nahl: 89).

Tidak ada satu agama pun di dunia ini yang mengatur seluruh kehidupan manusia sampai kepada hal-hal yang paling kecil dan rumit sekalipun, kecuali Islam.
Islam sebagai rahmatan lil’alamin telah memberikan petunjuk dan dan arahan sangat sempurna dalam berbagai lini kehidupan, mulai dari masalah perorangan dan masyarakat, moril dan materil, ekonomi dan politik, hukum dan budaya, maupun permasalahan nasional dan internasional, sampai kepada masalah yang dianggap ringan dan sepele, semisal tidur, gunting kuku, dan buang hajat Semuanya ada diatur di dalam Islam. Bagaimana dengan agama lain?

Islam mengatur seluruh kebutuhan manusia, sejak dia lahir sampai dia meningal dunia, bahkan sampai kehidupan setelah dunia ini.

Kedua: Bersatunya Benda dan Rohani

Islam tidak memisahkan antara kebutuhan benda dan rohani. Malah Islam memandang hidup ini sebagai satu kesatuan antara kebutuhan materi maupun spiritual, dan mengajarkan bahwa kebendaan dan kerohanian adalah dua hal yang selalu harus berdampingan.
Sehingga Islam tidak menjadi penghalang antara manusia dan kepentingan hidupnya. Islam mengajarkan umatnya untuk menjadikan dunia sebagai sarana menggapai kebahagiaan akhirat dengan jalan takwa.

Bahkan Al-Qur'an mencela orang-orang yang tidak memanfaatkan ni'mat harta sebagai karunia Allah:

قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (الأعراف: 32)
“Katakanlah, siapa yang melarang perhiasan Allah yang dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan rizqi yang baik-baik. Katakanlah, itu untuk orang-orang yang beriman dalam kehidupan di dunia ini, terlebih pada hari akhirat nanti. Begitulah Aku menjelaskan ayat-ayat-Ku untuk orang-orang yang mengetahui.” (Al-A'raf: 32)

Dalam agama lain tidak ada keseimbangan dua unsur ini. Sebagaimana kita tau, faham kapitalisme begitu mendewa-dewakan materi, bahkan komunisme melupakan wujud dan keberadaan tuhan sama sekali. Berapa banyak pula agama yang lari dari kenyataan hidup ini, dengan menjalani hidup dengan pertapaan di goa-goa. Bahkan ada agama yang mengekang fitrah kemanusiaannya dengan mengharamkan nikah bagi sebagian pemeluknya.

Ketiga: Ada keseimbangan antara perorangan dan kemasyarakatan

Islam menjamin hak-hak asasi manusia dan tidak membenarkan siapapun juga untuk merobek-robek atau menguranginya.
 Al-Qur'an menyatakan:
وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى (النجم: 39)
“Dan bahwasanya seorang manusia tidak akan memperoleh selain apa yang telah dia usahakan.” (An Najm: 39)

Di lain pihak, Islam selalu menanamkan dalam jiwa manusia rasa tanggung jawab sosial, mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dan negara, dan mengikutsertakan setiap orang dalam usaha menegakkan kemaslahatan umum.


Al-Qur'an menyatakan:
وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ (الذاريات: 19)
"Dan dalam harta kekayaan mereka ada bagian hak yang dibutuhkan oleh yang meminta dan miskin." (Adz-Dzariyat: 19)

Nabi bersabda: “Tidaklah beriman kepadaku orang yang tidur dengan perut kenyang, sedangkan tetangganya kelaparan, dan dia mengetahuinya.” (Riwayat Al-Bazar)

keempat, Stabil dan Berkembang

Al-Qur'an dan Sunnah mengandung petunjuk-petunjuk abadi dari Tuhan pencipta sekalian alam, Tuhan yang tidak dibatasi oleh rentang waktu dan dimensi tempat memberi petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan kepentingan perorangan maupun yang bertalian dengan masyarakat.
 sampai hal-hal yang paling rinci dan sepele dalam kehidupan di dunia ini sebagaimana yang telah kita singgung, apalagi hal-hal besar semacam politik (yang dikenal dalam Islam dengan khilâfah dan Imâmah), masalah keamanan dan kriminalitas (yang dikenal dalam Islam dengan hukum Jinayah), maupun pendidikan yang dikenal Islam dengan ilmu Tarbiyah.
Pokok-pokok itu semua telah diajarkan oleh Islam dan ditegaskan kesempurnaannya pada pada saat nabi melaksanakan haji Wada, ketika wukuf di padang Arafah, dengan turunnya firman Allah Swt:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا (المائدة: 3)
“Pada hari ini, telah kusempurnakan bagi kalian agama ini, telah kucukupkan nikmatku, dan telah kuridhai Islam sebagai agama kalian.”

Salah satu kunci kestabilan dan elastisitas Al-Quran yang kekal dan abadi, sehingga tetap seiring dan sejalan dengan perkembangan zaman ini adalah, dengan tetap terbukannya pintu Ijtihad dan Qiyas dalam masalah-masalah yang belum timbul pada zaman nabi, namun Ijtihad dan Qiyas (analogi) harus tetap berdasarkan dalil dari Al-Quran dan Hadis, tidak boleh menyeleweng daripadanya, karena pijakan dan dasar-dasarnya telah di atur di dalam Al-Quran dan Hadis tersebut.
Dalam agama lain methode atau cara semacam ini, tidak ditemukan sama sekali!

Kelima, Universal dan Kemanusiaan

Firman Allah Swt:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ (الأنبياء: 107)
“Tidaklah Aku mengutus engkau, melainkan sebagai rahmat untuk seluruh alam.” (Al-Anbiya 107).

Menurut ajaran Islam, manusia itu semuanya sama, walau berlainan warna kulit, bahasa, keturunan dan kebangsaannya.

Nabi Saw bersabda:
كلكم من آدم وآدم من تراب، لا فضل لعربي علي أعجمي الا بالتقوي (الجديث)
“Setiap orang dari kamu berasal dari Adam, dan Adam berasal dari tanah, tidak ada perbedaan antara yang Arab maupun yang bukan Arab, semuanya sama, kecuali taqwanya”. (Al hadis).

Islam berpandangan universal, global dan International, karena Islam untuk semua kalangan dan bangsa.

Keenam, mudah, rasional dan praktis

Ajaran Islam begitu mudah, masuk akal dan praktis. Baik Al-Qur'an maupun hadis nabi, memerintahkan manusia untuk menuntut ilmu dan menggunakan akal sehatnya.

“Dan sungguh telah Aku jadikan untuk isi Jahannam para jin dan manusia, yang punya hati tidak digunakan untuk mengerti, punya mata tidak digunakan untuk melihat dan punya telinga tidak digunakan untuk mendengar. Mereka tidak berbeda dengan hewan ternak, bahkan lebih sesat. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (Al-A'raf 179).

Konsep agama Islam dalam masalah ketuhanan sangat masuk akal, tidak rumit dan njlimet seperti agama lain. Salah satu contoh agama yang tidak masuk di akal adalah agama yang menyembah bebatuan, patung, binatang dan arwah nenek moyang. Ada juga yang menyembah banyak tuhan. (you know lah siapa….)


Ketujuh, Ajaran-ajarannya Terpelihara dari Perubahan
Ajaran-ajaran Islam dalam Al-Qur'an tetap atas dasar dan nash-nya yang semula sejak 14 abad yang lalu, tanpa berganti satu hurup pun.

sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah Swt dalam Al-Quran:
إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافطون
“Kamilah yang telah menurunkan Al-Quran dan kamilah yang akan menjaganya”

Jadi ya tunggu apalagi? Mari dengan lantang katakan “I’AM PROUD TO BE MOESLIM”



Sekian penjelasan tetang MENGAPA ISLAM dari ana, penjelasan diatas ana dapat dari beberapa sumber ilmu dan orang-orang hebat, ana hanya merubah kata-katanya dalam bahasa ana aja.

Semoga bermanfaat yaaa, oh iyaa bukan berarti hanya ada 7alasan diatas aja milih islamnya, tapi banyak sekali jawabannya. Yang ana jelaskan hanya secara umum saja.

Membina diri, keluarga maupun keturunan kita di jaman ini untuk menjadi manusia-manusia bertauhid dan berbudi luhur tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, tetapi membutuhkan usaha, upaya dan kegigihan.
Tetap semangat, kuatkan terus tauhidmu. Tidak semua orang tau jalan yang kau pilih, maka kau harus bertahan! Allahu Akbar

Akhir kata ana sampaikan, terimakasih yaAllah telah memberikan ana orangtua yang memperkenalkan ana kepada agamaMu,  ampuni dosa-dosa mereka yaAllah dan sampaikan betapa ana disini sangat merindukan mereka.  Jaga mereka selalu dalam lindunganMu dengan manisnya iman dan indahnya bertawakal padaMu.
Izinkan hamba menjadi anak yang membahagiakan mereka dunia dan akhirat.

Wassalamualaikum wr.wb 

Jababeka,30 Jan 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar